Kamis, 30 Juni 2011

Filter Rokok Sehat

Prof Sutiman, Penemu Filter Rokok Sehat
Asap Aman di Ruang Ber-AC dan bagi Perokok Pasif



Di tengah maraknya perdebatan soal bahaya merokok, kini muncul penemuan menarik tentang rokok sehat. Yakni karya Prof Sutiman Bambang Sumitro MS DSc, guru besar Universitas Brawijaya (UB), Malang. Dia dinilai berhasil menggemparkan dunia kesehatan. Seperti apa?

Di meja kerja Sutiman B Sumitro yang berlokasi di laboratorium FMIPA jurusan biologi lantai II UB (Universitas Brawijaya), terlihat tiga bungkus filter rokok. Per bungkus berisi sekitar 30 filter rokok. Filter-filter rokok itu dikemas dalam plastik transparan. Filter tersebut berdiameter sekitar 7 milimeter dengan panjang 2 Cm. Bungkusnya berukuran 7 x 9,5 Cm.

Senin, 27 Juni 2011

Akankah meningkat Tingkat KEJUJURANnya!

Ujian Nasional Jalan Terus

KUPANG--Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh menegaskan, Ujian Nasional tetap dilaksanakan sebagai alat ukur dalam menentuan tingkat kelulusan siswa. "UN tetap dilaksanakan. Kalau ada kekurangan-kekurangan, mari kita sama-sama benahi," kata Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh, di Kupang, Sabtu menjawab pertanyaan seputar masih adanya kontroversi soal UN.

Banyak pihak meninginkan agar konsep UN harus ditinjau kembali agar dampak negatifnya bisa dikurangi atau dielimenasi, disamping adanya putusan Mahkamah Konstitusi yang menilai UN tidak wajib diterapkan dalam penentuan kelulusan siswa. Mendiknas mengatakan, jika semua tetap terus berpikir soal adanya kontroversi mengenai kebijakan penyelenggaraan UN, maka tidak akan ada selesainya.

Karena menurut dia, bukan berarti kalau tidak ada Ujian Nasional lalu tidak ada kontroversi. Kontroversi tetap ada. Karena itu hal yang paling penting adalah apa yang dilakukan pemerintah saat ini ada justifikasinya dan juga ada alasannya. "Kalau ada yang kurang, mari kita perbaiki jadi ada. Dengan demikian, persoalan pendidikan kita bisa diselesaikan," katanya.

Menurut dia, jikalau semua pihak terus berselisih faham soal kebijakan pendidikan nasional secara terus- menerus, maka tidak ada selesainya. "Jadi tidak apa-apa kalau ada beda pendapat, tetapi syukurlah kalau apa yang dilakukan ini untuk kepentingan bersama, untuk kebaikan bersama," katanya.

Mendiknas berada di Kupang dalam rangka memberikan dukungan bagi percepatan pembangunan pendidikan di provinsi kepulauan itu.


Sumber: Ujiannasionaljalanterus

 

Minggu, 26 Juni 2011

Sidik Jari TIDAK meramalkan NASIB

Analisis Sidik Jari, Teropong Potensi Individu

MELALUI sidik jari, potensi seseorang dapat dibaca. Melalui sidik jari, pola didik yang telah dikembangkan akan tampak. Tidak mengherankan, melalui sidik jari pula, perkembangan seseorang dapat lebih diarahkan. Benarkah demikian? Apakah ini sejenis ”terawang”? Atau sudah ada pembuktian secara ilmiahnya?
Menurut Efnie Indrianie, M.Psi., psikolog dari Melinda Hospital, analisis sidik jari (finger print analysis) adalah sebuah alat yang terlahir karena potret sidik jari ada relevansinya dengan kerja otak.

Hasil dari analisis tersebut memetakan cara kerja otak yang menggambarkan potensi individu. Jadi harus diluruskan bahwa analisis sidik jari bukan dari disiplin ilmu dan kajian psikologi tetapi dari ilmu dermatoglyphics. Analisa sidik jari juga bukan ramalan.
Relevansi bahwa ada hubungan antara sidik jari dan otak dikemukakan oleh Dr. Levi Montalcini dan Dr. Stannley Cohen yang melakukan penelitian tentang korelasi antara NGF (Nerve Growth Factor) dan EGF (Epidermal Growth Factor).

Kamis, 23 Juni 2011

PNS Tenaga Pendidik akan kembali ke PUSAT

Desentralisasi Guru Akan Dihapus

JAKARTA, KOMPAS.com - Kewenangan untuk menangani tenaga pendidik, seperti guru dan kepala sekolah, akan dikembalikan ke tangan pemerintah pusat, tidak lagi di tangan pemerintah daerah. Langkah ini dilakukan untuk melindungi tenaga pendidik dari pengaruh dinamika politik daerah.

Demikian dikemukakan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh seusai rapat kerja dengan Komisi X DPR, Selasa (21/6) malam. ”Di antara empat komponen sekolah (kurikulum, infrastruktur, guru, dan sistem pembelajaran), tenaga pendidiklah yang paling rawan terpengaruh politik daerah,” ujarnya.

Selasa, 21 Juni 2011

250.000 Buku Antik Siap Online

Kerjasama The British Library dan Google


LONDON, (PRLM).- Sekitar 250.000 buku akan dimasukan secara online berdasarkan kesepakatan antara The British Library dan Google. Demikian seperti dikutip Orange, Senin (20/6).

Karya-karya yang dibuat pada sekitar tahun 1700 dan 1800 yang memiliki hak cipta akan dipilih oleh perpustakaan untuk di terbitkan secara digital oleh Google.

Senin, 20 Juni 2011

Sertifikasi Melekat pada Profesi Guru



Sidoarjo ---  Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh membuka rapat koordinasi penjaminan mutu pendidikan provinsi Jawa Timur tahun 2011, Minggu sore (19/6), di Hotel Utami Sidoarjo, Jawa Timur.


Rakor yang bertema "Jawa Timur Membangun Model" ini mengundang Komisi E DPRD Jawa Timur, kepala dinas pendidikan, kepala kantor wilayah kementerian agama Jawa Timur, kepala badan kepegawaian daerah, kepala Bappeda dari 38 kabupaten kota se-Jawa Timur, serta kepala Lembaga Peningkatan Mutu Pendidikan (LPMP) anggota kluster 5 (Bali, NTB, NTT, Maluku Utara, Papua)

Selain membuka rapat koordinasi, Mendiknas juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman pemantapan komitmen bersama program penjaminan mutu pendidikan antara LPMP Jawa Timur dengan Intel Corporation, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur.

Minggu, 19 Juni 2011

Pembelajaran Aktif dalam Pendidikan Kewirausahaan

Dalam penelitian berbasis otak, ditemukan struktur letak bagian otak dan zat kimia otak (hormon) mempengaruhi jenis kecerdasan yang beranekaragam. Peserta didik tidak mudah belajar atau berpikir ketika emosi peserta didik terganggu. Oleh karena itu, sentuhan kasih sayang, saling memaafkan, saling menghormati, kerjasama antar guru, antar peserta didik, keceriaan menjadi pemicu perkembangan keutuhan aspek akademik dan non akademik. Untuk mewujudkan situasi tersebut maka dalam pembelajaran diperlukan metode pembelajaran aktif.

Metode merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran yang sangat penting bagi keberhasilan pembelajaran dan pemberdayaan potensi peserta didik. Sebagaimana diketahui bahwa dalam dunia pembelajaran telah dikenal berbagai macam metode seperti ceramah, diskusi, demontrasi, pemecahan masalah,simulasi dan bermain pean. Metode, menurut Sanjaya (2009), adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasi rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan dapat tercapai secara optimal. Dengan demikian, metode dalam sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting dan strategis. Dituntutan penggunaan metode pembelajaran yang tepat karena, menurut Tilaar (2004), kita menginginkan mutu pendidikan yang sesuai dengan standarlokal, nasional, dan internasional. Oleh karenanya, perlu terus menerus ditingkatkan bukan hanya didalam pengertian pengembangan kemampuan inteligensi (IQ), tetapi juga kemampuan-kemampuan yang lain seperti kemampuan spiritual (spiritual intelligence) dan bentuk-bentuk intelegensi lainnya yang dapat dimiliki seorang manusia. Semua itu adalah dalam rangka pembangunan insan cerdas komprehensif atau seutuhnya sebagaimana yang ditegaskan dalam Renstra Kementrian Pendidikan Nasional 2010-2014 (Kementerian Pendidikan Nasional, 2010) bahwa yang dimaksud dengan insan indonesia cerdas adalah insan yang cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual, dan cerdas kinestetis.

Amazing Room Made of Junk PCs

Polish artist Marek Tomasik created a spectacular room from junk PCs. The room, which measures 5m x 4m x 4.5m took nearly three years to complete and uses electronic waste, wood and pallets.








Check out Tomasik’s 3D interactive map if you want to see the entire room.


Source: Amazing room made of junk PCs

Sabtu, 18 Juni 2011

Awas, Beredar SK Palsu Formasi CPNSD

JAKARTA-- Lagi-lagi aksi penipuan terkait penerimaan calon pegawai negeri sipil daerah (CPNSD) terjadi. Modus yang teranyar, jaringan penipu membuat Surat Keputusan (SK) mengenai perubahan formasi CPNSD. SK palsu yang "diteken" Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) EE Mangindaan ini pun dikirim ke daerah-daerah.

Lantaran nama menpan-RB dicatut, pihak kementrian yang mengurusi soal PNS ini pun berang. "Mohon hati-hati dengan adanya surat palsu yang mengatasnamakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Terutama mengenai perubahan formasi CPNSD yang ditandatangani pak menteri," kata Deputi SDM bidang Aparatur Kemenpan-RB Ramli Naibaho, Jumat (17/6).

Saatnya Kejujuran Jadi Gerakan Nasional

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketidakjujuran telah menjadi masalah yang sangat kronis dan sistemis di negeri ini, bahkan ”meracuni” anak-anak. Padahal, anak-anak di jenjang pendidikan dasar sebenarnya menjadi harapan untuk memperbaiki masa depan bangsa Indonesia yang kini sedang diterpa krisis moral dan karakter.

Untuk memperbaiki karakter bangsa ini, sudah saatnya kejujuran menjadi gerakan nasional yang melibatkan semua pihak.

Demikian disampaikan praktisi pendidikan Arief Rachman, Anita Lee, dan Utomo Dananjaya di Jakarta, Rabu (15/6). Mereka menanggapi kasus diusirnya keluarga Ny Siami (32) oleh warga sekitar karena mengungkap ketidakjujuran yang terjadi di sekolah anaknya, Alifah Ahmad Maulana (13). Alifah diminta gurunya untuk memberikan contekan kepada teman-temannya saat ujian nasional lalu.

Menurut Arief, sekolah semestinya bukan sekadar tempat transfer ilmu serta mengejar target kelulusan. ”Lebih penting dari itu, justru mendidik moral dan karakter anak-anak, terutama soal kejujuran,” ujar Arief.
Anita Lee, Guru Besar Pendidikan dari Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, mengatakan, ketidakjujuran yang terungkap di satu sekolah hanyalah kebetulan karena ada yang berani mengungkap. ”Di tempat lain sebenarnya kecurangan sudah biasa terjadi. Sayangnya, tidak ada yang mengungkap,” kata Anita.

Parahnya, sekolah yang diharapkan menjadi benteng terakhir pendidikan moral justru ikut merusak moral anak dan itu dicontohkan langsung oleh guru.

Jumat, 17 Juni 2011

INTEGRATING THE FOUR LANGUAGE SKILLS (Part.2)

Previous Entry: INTEGRATING THE FOUR LANGUAGE SKILLS (Part.1)

Experiential Learning
Yet another lens through which we could view the concept of integrated skills is the notion of experiential language learning. Experiential learning includes activities that engage both left- and right-brain processing, that contextualize language, that integrate skills, and that point toward authentic, real-world purposes. Experiential learning offers a dimension that may not necessarily be implied in the three concepts (content-based, task-based, themebased) already discussed. What experiential learning highlights for us is giving students
concrete experiences through which they "discover" language principles (even if subconsciously) by trial and error, by processing feedback, by building hypotheses about language, and by revising these assumptions in order to become fluent (Eyring, 1991, p.347). That is, teachers do not simply tell students about how language works; instead, they give students opportunities to use language as they grapple with the problem-solving complexities of a variety of concrete experiences.
Experiential learning implies a direct encounter with the subject matter or topic being studied rather than simply reading or talking about it. Usually there is some physical involvement in the phenomenon as well. Experiential learning is not so much a novel concept as it is an emphasis on the marriage of two substantive principles of effective learning, principles espoused by the famous American educator John Dewey:
a. one learns best by "doing," by active experimentation, and
b. inductive learning by discovery activates strategies that enable students to "take charge" of their own learning progress.

INTEGRATING THE FOUR LANGUAGE SKILLS (Part.1)

For more than six decades now, research and practice in English language teaching has identified the "four skills" — listening, speaking, reading, and writing – as of paramount importance. ESL curricula and textbooks around the world tend to focus, all too often, on just one of the four skills , sometimes to the exclusion of the others. Books, articles, anthologies, research surveys, and conferences typically index or organize their contents according to each of the four skills.

It is perfectly appropriate to thus identify language performance. The human race has fashioned two forms of productive performance, oral and written, and two forms of receptive performance, aural (or auditory) and reading. There are, of course, offshoots of each mode. Lumped together under nonverbal communication are various visually perceived messages delivered through gestures, facial expressions, proximity, and so forth. Graphic art (drawings, paintings, and diagrams) is also a powerful form of communication. But attention to the four different skills does indeed pay off as learners of a second language discover the differences and interrelationships among these four primary modes of performance.

Perkenalan

Seiring berjalannya waktu, ternyata kebutuhan untuk "menulis apa yang dikerjakan" dan "mengerjakan apa yang ditulis" memerlukan media, akhirnya kami mencoba untuk menge-BLOG-ria juga.
Walaupun hanya dengan fasilitas GRATISan ini, semoga menjadi awal yang baik, pada saat yang tepat ini untuk memulainya.
Kelemahan utama adalah KEMALASAN diri untuk memulai dan KEKONSISTENAN untuk tetap bisa meluangkan waktu menulis ataupun hanya meng-CoPas dari sumber lain.
Mohon bantuan para pengunjung untuk sudi memberikan sepatah dua patah kalimat komentar pada tiap terbitan judul yang nanti tersaji.
Salam BLOGGER!