Senin, 20 Juni 2011

Sertifikasi Melekat pada Profesi Guru



Sidoarjo ---  Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh membuka rapat koordinasi penjaminan mutu pendidikan provinsi Jawa Timur tahun 2011, Minggu sore (19/6), di Hotel Utami Sidoarjo, Jawa Timur.


Rakor yang bertema "Jawa Timur Membangun Model" ini mengundang Komisi E DPRD Jawa Timur, kepala dinas pendidikan, kepala kantor wilayah kementerian agama Jawa Timur, kepala badan kepegawaian daerah, kepala Bappeda dari 38 kabupaten kota se-Jawa Timur, serta kepala Lembaga Peningkatan Mutu Pendidikan (LPMP) anggota kluster 5 (Bali, NTB, NTT, Maluku Utara, Papua)

Selain membuka rapat koordinasi, Mendiknas juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman pemantapan komitmen bersama program penjaminan mutu pendidikan antara LPMP Jawa Timur dengan Intel Corporation, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur.


Intel akan memberikan pelatihan teknis teknologi informasi dan komunikasi kepada LPMP. Juga akan diberikan bantuan 100 laptop untuk peningkatan kompetensi kepala sekolah, guru, dan pengawas.

Sedangkan nota kesepahaman berikut adalah soal pendataan Nomor Urut Pendidik Tenaga Kependidikan (NUPTK) yang berasal dari Kemdiknas dan Kemeterian Agama.

Dalam sambutannya Menteri Nuh menyampaikan, Jawa Timur merupakan daerah yang masuk dalam radar khusus kementeriannya. Alasannya, populasi penduduk di Jawa Timur yang sangat besar berpotensi untuk memberi perbaikan yang signifikan jika pendidikannya baik. Di samping itu, posisi geografis Jawa Timur juga memungkinkan wilayah ini menjadi motor bagi distribusi best practice ke provinsi lain.

Dan faktanya, tiga pemimpin di negara ini berasal dari Jawa Timur (Presiden, Wakil Presiden, Mendiknas). "Kalau ada yang 'khas' dalam pendidikan di Jawa Timur, saya adalah orang pertama yang akan dimintai pertanggungjawabannya," ujar Menteri Nuh.

Selanjutnya Mendiknas menugaskan kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kependidikan Syawal Goeltom untuk mengkaji ulang sertifikasi guru. Karena seyogianya sertifikasi itu melekat pada profesi guru.  Karena itu, Mendiknas juga meminta LPTK-LPTK untuk memperbaiki cara perekrutan calon guru.

"Guru itu sebagai profesi. Saat ini adalah proses transisi (dari sertifikasi guru ke profesi), tapi mulai dari sekarang harus disiapkan agar sertifikasi guru melekat pada profesinya," tuturnya.

Mendiknas juga melihat kemungkinan-kemungkinan jika seorang guru tidak hanya bisa mengampu satu mata pelajaran saja, melainkan beberapa mata pelajaran yang ilmunya berdekatan. "Kalau satu orang guru bisa mengajar lebih dari satu mata pelajaran, maka akan terjadi revolusi guru yang luar biasa," ujarnya.

Sedangkan tentang kerja sama antara Kemdiknas dan Kemenag, Mendiknas meminta agar hubungan antara kedua instansi semakin ditingkatkan. "Jangan sampai jika ada kendala teknis menghambat kerja sama, guru yang menjadi korbannya."

Sumber: Sertifikasi melekat pada Guru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar